Jumat, 18 September 2009

Dunia yang Berbeda Saat Berjalan Kaki




Liburpun tiba, saatnya untuk refreshing dengan berjalan-jalan. Kali ini gue bersama teman-teman yang kebanyakan berasal dari kelas guw sudah merencanakan seminggu sebelumnya untuk bermain ASG alias Air Soft Gun. Hari ini pun kesampaian juga.



Jam 10.30 adalah waktu yang ditentukan untuk berkumpul di sekolah. Gue pun berangkat dari rumah jam 10.10 dan guw perkirakan sampai tepat pada waktunya. Setelah gue mempersiapkan semuanya yang akan dibawa, gue pun berangkat dan akhirnya sampai di sana jam 10.45. Memang agak terlambat, tapi ternyata gue pun datang paling cepat, dan nyatanya tidak ada seorang pun teman gue yang udah sampai. Kira-kira 10 menit gue menunggu di Opick, Todo pun sampai setelah beberapa menit kemudian datanglah Johhanes, diikuti Heshel lalu Andre dan Dwanta. Setelah itu Anton dan Ryan berikut Handry, Elbert, dan Marshall. Lengkaplah kami dan bersiap untuk berangkat ke Area 81.


Kami pun dibagi dalam 3 mobil, yaitu Picanto, Yaris, dan Sedan. Setelah melihat-lihat pemandangan diluar dan ga tau itu namanya daerah apa, kami pun sampai ke arena permainan. Kami pun membagi tim, Orange Team six people and Yellow Team five people. Kami pun memulai permainan saat jam tepat diangka 12.00. Yak, permainan pun dimulai, dalam team kita menjalankan strategi, 3 di atas 2 di bawah. Pertama-tama saat terkena tembakan kita harus shout "hit!" itu berarti kita harus keluar dari arena, dan yang seru adalah sakitnya kena peluru, bayangin aja kita uda pada pake jaket tebel tapi tetep aj sakit sampai biru-biru. Tapi overall semuanya menyenangkan. Setelah itu kita makan di Bakmi TT deket area disana. Kami pun pulang ke sekolah dan berpisah disana. Ini merupakan pengalaman pertama gue maen ASG, asli ini mainan enak banget boleh tuh dicoba readers!


Satu persatu dari kami pun pulang, ada yang naik mobil, ada yang naik motor, sedangkan gue naik angkot. Hmm, tadinya sih gue pingin nebeng, tapi ga enak ma temen-temen gue. Eh, saat gue mau berjalan ke atas, tiba-tiba aja teman gue yang satu itu ngajakin gue bareng. Gue pun langsung menerimanya, walaupun cuma sampai Depo Bangunan, tapi tetap saja gue sangat berterimakasih sama dia. Gue pun turun di tengah-tengah dan berjalan kaki lewat jalan belakang. Dan ternyata jauh juga, padahal kalau naik angkutan rasanya deket banget, dan waktu di jalan tadi gue merasa ngeliat temen gue yang dari jakpus, mungkin abis maen futsal kali ya?! Guw pun melanjutkan perjalanan dengan kaki gue ini yang menempuh jalan lurus lalu belok kanan. Guw jalan terus dan ga berpikiran untuk naik kendaraan umum. Yah sekalian olahraga juga, lumayan kan badan jadi sehat pula.


Sesampainya gue dalam perjalanan yang lurus panjang di perumahan menuju rumah, gue pun memelankan laju jalan kaki, karena gue mau menikmati pemandangan yang ada.


Saat gue melihat sekeliling, perasaan yang nyaman dan gue rindukan pun muncul, gue ngeliat sesuatu yang berbeda saat gue menyatukan pikiran gue ke lingkungan sekitar, emang yang namanya jakarta itu ga nyaman dan ga aman, tapi saat itu gue ngerasaain hal yang berkebalikan dari itu semua, kita itu berbagi udara, tempat, panas matahari dalam bumi ini. Gue ngerasa semua itu bakal jadi indah dan nyaman kalau kita sendiri menanamkan pikiran kita ke dalam hal tersebut dan it works. Gue seperti ngeliat dunia yang berbeda dan berada di dalamnya, lain dengan yang gue lihat selama ini saat gue bepergian menggunakan kendaraan. Semuanya berjalan begitu aja seperti air yang mengalir, banyak orang yang berjualan makanan buka puasa, keluarga yang berjalan sore bersama, anak-anak yang mengendarai sepeda dan ada yang bermain basket di lapangan sekitar, ada juga seorang anak yang melihat pemandangan dari lantai 2 di rumahnya. Itu semua gak gue perhatikan saat gue berada di dalam kendaraan, hal yang sama gue rasakan di kampung bonyok gue tepatnya di tanjung pinang, kendaraan disana tidak sebanyak di jakarta. Waktu berlibur di sana, gue bersama keluarga lebih sering berjalan kaki, melihat aktivitas sosial dengan sekeliling begitu 'homey'. Dan hari ini pun, gue benar-benar menikmatinya.


Bagaimana kita menjalani hidup, itu tergantung bagaimana kita menikmati dan
memaknai arti dari hidup itu sendiri.


Selasa, 15 September 2009

Suatu Senja Bersama Ompung dan Cucunya

Akhirnya guw pun menyelesaikan segala kegiatan-kegiatan guw di skul, termasuk ulangan, remed, dan yang paling melelahkan adalah latihan upacara, jadi karena dalam waktu dekat kelas guw dapat tugas buat upacara, kami pun terus latihan dan memakai jam pelajaran. Yang bikin enak kita ga usah belajar lagi dan yang ga enak pas kita latian selalu aja lapangan panasnya minta ampun, tapi tetap saja kita semua bersenang-senang saat itu.


Setelah itu gue pun menuju ke kalimalang untuk mencari angkot menuju ke rumah guw. Saat itu sepi sekali gak seperti biasanya banyak yang menunggu angkot. Setelah beberapa menit kemudian guw pun mendapati angkot yang lumayan kosong, guw pun segera menaikinya. Dan setelah guw naik masuklah seorang anak sd yang berpakaian pramuka bersama ompung yang menemaninya.


Saat itu guw berpikir, kenapa anak tersebut malah dijemput oleh neneknya yang sudah tua bukan orangtuanya, apalagi mereka naik angkot. Dalam lamanya perjalanan gue pun melupakan pertanyaan itu sejenak dan melihat keadaan sekitar. Ternyata dalam kendaraan yang gue naiki saat itu banyak juga yang tertidur dalam angkot, yang pertama adalah seorang bapak yang memakai topi hitam, kedua seorang yang memakai t-shirt orange dan yang ketiga adalah seorang ibu yang memakai baju biru terang. Betapa lucunya mereka saat tertidur waktu itu.


Sepintas gue pun memperhatikan anak dan ompungnya tersebut bercerita, sang ompung bertanya tentang guru dari anak tersebut tetapi sang cucu malah tidak mengingat nama dari guru yang dibicarakan oleh ompungnya. Setiap berbicara sang cucu memanggil "pung, pung dan pung" sontak guw inget nama panggilan temen guw yang agak aneh itu. Gue melihat kedekatan yang begitu erat antara sang ompung dan cucunya. Mungkin anak itu sudah terbiasa diasuh oleh sang nenek. Sang nenek menggenggam tas serta peralatan lainnya milik sang cucu, padahal dia pun sudah sulit menggerakkan kakinya. Kebayangkan betapa lelahnya si nenek yang menjemput cucunya dan berjalan sangat jauh dan menanjak.


Beberapa menit kemudian si cucu mulai tertidur, dan karena angkot terus bergoyang tidak stabil, sang ompung pun memegang kepala si cucu yang terjedot-jedot dengan kaca mobil. Sempat guw hampir tertawa melihat anak laki-laki tersebut. Sang ompung memegang kepala cucu dengan tangan kirinya sambil mendekapkan kepala si cucu ke pundaknya. Betapa indahnya pemandangan yang baru aja gue lihat, jarang sekali kejadian itu terjadi di depan mata guw. Dan yang paling menggugah saat si cucu tidur makin pulas dan gak bisa menahan tubuhnya dan mulai tersungkur ke bawah, dengan cepat sang ompung melepas tas yang tadi dipegangnya dan diapit di kaki lalu dengan sigap ia menaikkan tubuh si cucu dan memeluknya lebih erat lagi di dekapannya yang hangat.


Guw pun berpikir betapa indahnya kasih sayang terhadap seseorang yang kita sayangi. Apalagi semua itu diberikan dengan tulus tanpa ada paksaan dan yang ada hanya rasa yang sepenuhnya berasal dari hati. Readers, mulailah dengan tulus menyayangi orang-orang yang berarti dalam hidup kita, jangan sampai kita menyesal karena tidak sempat menyayangi mereka, karena semua itu sangat berarti, walau sekarang kita tidak menyadari keberadaan mereka dalam hidup ini.








Sayangilah orang disekitarmu dengan tulus apa adanya.

Kamis, 10 September 2009

Mikrolet Angkot Paling Gaul




Banyak dari kita yang biasanya menggunakan angkot untuk pergi ke tempat tujuan kita. Tapi banyak juga yang lebih menyukai memakai kendaraan pribadi, mengapa?
Karena kendaraan pribadi lebih nyaman dibanding angkot yang penuh sesak dan panas.
Ada satu hal nih yang gue temukan, betapa enaknya naik angkot. Ada seorang teman yang waktu SMA pindah sekolah di luar Jawa, biasanya dia naik angkot untuk bepergian, dan di sana ia gak pernah lagi naik angkot. Akhirnya dia sempat ke Jakarta dan dia pun sangat kangen naik angkot di Jakarta. Kenapa angkot yang panas dan sesak itu bisa membuat orang kangen menaikinya?

Jawabannya ada dijudul post ini, angkot merupakan kendaraan yang muat untuk banyak orang, walaupun sesak tapi banyak yang bisa kita lihat dan rasakan saat naik angkot, bisa dibilang tempat bersosialisasi berjalan. Banyak kejadian lucu, aneh, seru, dan menegangkan terjadi dalam sebuah kendaraan yang sempit tersebut, namun banyak menoreh kenangan-kenangan tersendiri.

Seperti saat gue naik angkot no 29, waktu itu gue dalam perjalanan pulang ke rumah. Tiba-tiba aja tuh angkot melaju dengan sangat kencang tanpa kendali seperti sedang ikut lomba F1. Bayangin aja penumpang yang di dalam sampai tergeser kesana kemari akibat supir yang terobsesi jadi pembalap namun ga kesampean. Banyak ibu-ibu yang sampai marah-marah akibat ulah si supir, namun semua itu tetap saja lucu dan menegangkan. Sempat juga dalam perjalanan di angkot setelah di dalam hanya tinggal 3 orang termasuk gue, seorang ibu meminta angkot untuk berhenti dan tiba-tiba saja seorang ibu yang satunya lagi menyadari kalau ia teman lamanya, si ibu hanya mengingat dari suaranya saja tapi tidak mengingat mukanya walau mereka duduk bersebelahan. Mereka pun akhirnya bertemu setelah sekian lama berpisah. Terlihatkan angkot juga bisa menjadi tempat pertemuan secara tidak disengaja.

Hal yang dialami ibu-ibu tersebutpun pernah guw alami, guw pernah bertemu dengan teman sd gue yang sudah ga pernah ketemu selama 5 tahunan. Saat itu gue memandang dia dengan seksama, dan mukanya memang masih mirip seperti dulu, guw pun bingung menyapanya, dalam hati gue "Beneran temen sd gue ga ya? Kalo salah manggil kan ga enak". Akhirnya gue pun berpisah dari angkot dan ga menyapa sama sekali, dan setelah itu guw pun tau kalau dia bener-bener temen sd guw. Jadi, dia juga ga berani nyapa, walau dia sempat curiga dengan wajah guw yang sedikit berubah, karna ragu dia pun juga tidak jadi menyapa. Hal-hal yang tidak dapat dibayangkanpun bisa terjadi di angkot.

Bner deh, yang namanya pengalaman di angkot ga ada matinya. banyak peristiwa yang patut untuk diingat. Dan juga bisa mengurangi kendaraan pribadi yang menyumbang banyak kemacetan dan polusi saat ini.

Ga salah kan menukar kenyamanan dengan sebuah pengalaman seru di angkot?

Rabu, 09 September 2009

Point Blank Addict

Kali ini gue akan membahas sebuah game online yang sekarang sangat digandrungi para remaja saat ini. Point Blank namanya, sebuah game simulasi yang mengedepankan pengaturan strategi dalam melawan musuh, disini, kita bisa memakai banyak senjata seperti assault rifle, machine gun, blade, bomb, dan pelengkap lainnya.



room yang ada dalam permainan

karakter tergantung di team mana yang dipilih, red and blue team


saat mengupdate game yang agak lama

pake sniper

Jadi, waktu itu di kelas gue dan teman-teman guw lagi ngomongin sebuah game, ternyata sudah banyak yang bermain game ini sebelumnya, game ini seperti counter strike, tapi ada bedanya yaitu saat di kill dapat respawn kembali alias hidup lagi. Awalnya cuma 3 sampai 4 orang yang bermain game ini, tapi setelah game ini tersebar luas, banyak yang akhirnya ikut bermain. Gara-gara game ini, setiap di skul kami pun sering membicarakan game ini. Ada yang merugikan juga nih, soalnya kalau udah maen ni game bakal keterusan dan lupa waktu.



Berminat untuk mencoba game ini?

Kamis, 03 September 2009

Gempa di Sekolah

Kemarin tanggal 2 September hari Rabu tepatnya terjadi gempa kecil di SMAK 7. Pada pagi hari semuanya berjalan seperti biasanya, dan tiba saatnya jam ekskur fotografi dan ekskur lainnya di mulai, saat itu ekskur diadakan di lantai 2 kelas X5 dekat ruang lab. inggris. Dan sesuatu yang aneh pun berguncang...



-pagi hari di kelas berjalan seperti biasanya-


-seorang teman yang berkreasi saat istirahat mencoba memotret-


-di lobby saat gempa baru saja terjadi dan akan diberi pengumuman-


-saat evakuasi murid berkumpul di luar lobby-


-expresi guru-guru saat menunggu pemberitahuan selanjutnya-

-para murid yang kebingungan karena gempa yang tiba-tiba saja terjadi-

Jadi saat guw dan teman-teman menuju ke ruangan di mana ekskur diadakan tiba-tiba saja ada yang merasa aneh karena pintu lab. ing bergetar dengan kuatnya. Guw malah tidak menyadari hal itu, tapi yang guw rasain adalah badan gue serasa lemes kaya mau jatuh, padahal itu guncangan akibat gempa, tiba-tiba saja seorang guru keluar dan mengatakan bahwa ada gempa yang terjadi dan saatnya evakuasi, ada yang lari dengan terburu-buru, ada yang jalan seperti biasa, ada yang diam di tempat. benar- benar aneh saat itu. Namun, setelah reda kami semua pun melanjutkan ekskur seperti biasa dan mendapatkan pengalaman yang menegangkan, aneh, dan lucu untuk dibawa pulang.


-hasil foto buat ekskur pasca gempa-


-indoor-

- outdoor-

cao.

Selasa, 01 September 2009

Melihat dari kejauhan namun ikut bahagia


hmm..

akhir-akhir ini tidak tahu mengapa guw merasakan sesuatu hal yang aneh dalam perasaan gue.

dalam hidup ini ga ada seorang pun yang mau melewatkan moment penting dalam hidupnya, tapi bagaimana dengan orang yang baru saja tersadar kalau ia sudah tertinggal jauh di belakang?

Bagaimana ia mendapatkan kepuasan dalam hidupnya, kalau ia sudah melihat banyak peluang melewatinya begitu saja? Apakah ia bisa mendapatkan itu semua? Dan cara apa yang dilakukan untuk mendapatkannya kembali?

Hal yang paling mudah terpikirkan yaitu mengulang waktu saja kembali ke masa di mana semua itu belum terjadi agar kita tidak tertinggal jadwal kereta menuju kebahagiaan tersebut. Tapi apakah waktu benar-benar bisa diputarbalikkan kembali sesuai keinginan kita?

TIDAK, itu jawaban yang mutlak buat semua pertanyaan tadi. Banyak orang termasuk guw sangat ingin mengembalikan waktu yang terbuang percuma dan memperbaikinya dengan hal yang baik sesuai keinginan kita. Tapi bila hanya berpatokan pada itu saja tidak akan menghasilkan apapun. Yang ada hanya jatuh terjerembab dan ga bisa maju ke langkah yang berikutnya.

Mungkin memang sudah terlambat buat semua itu, guw juga ga mau bilang seperti ini sebenarnya.. Layaknya perpisahan yang gak bisa dipungkiri lagi, semua itu harus terjadi.

Melihat orang lain yang kita kenal bahagia dapat membuat kita gembira, walaupun berada di tengah kehampaan yang sedikit terkena cahaya, semua itu tidak akan pernah cukup untuk mencari sebuah kotak pandora dalam ruangan itu. Dan guw selalu saja memaksa kalau guw bsa mencari sebuah kotak kecil yang berwarna hitam itu sendiri, dan pada akhirnya guw sadar kalau semua itu gak mungkin, yang bisa dilakukan adalah terus berusaha dan meminta bantuan orang lain untuk menyalakan lampu penerangan.

Guw tau, banyak banget yang sudah lewat gitu aja, maaf, tapi guw juga ga mau menyerah dengan semua ini. guw ingin memperbaiki, memperbaharui, dan menjadikan itu sebuah kerajinan tangan yang indah walau berasal dari barang bekas sekalipun..