Senin, 20 September 2010

Betapa Luasnya Dunia

Sebenernya banyak banget yang ingin gue share selama di Bali, saking banyaknya jadi amburadul, gue ga tau harus mulai dari mana. Dari gue baca nasional.is.me-nya Pandji sampe sekarang menemui seorang volunteer dari Australia dalam kelas bahasa inggris gue tadi sore.

Apakah kalian udah baca e-book tersebut?, nah kalo belum bacalah, saat itu juga lo bakal ngubah cara pandang lo terhadap Indonesia, tanah air yang selama ini lo pijaki dari lahir hingga sekarang. Personally, gue kagum banget dengan sesosok orang seperti dia, ga banyak orang yang punya kerinduan untuk meningkatkan rasa bangga dan cinta terhadap negara kita sendiri. Jujur saat baca tulisan tersebut.. gue merinding. Serasa gue melihat apa yang dia lihat tentang negara kita, merasakan apa yang saat itu dia rasakan, ditulis dengan sangat jujur dan mendalam, memang tulisan itu ga bisa bohong. Gue sangat merekomendasikan e-book ini untuk lo baca. Ini link buat downloadnya, selamat membaca.

Nah sekarang satu dari banyak hal lagi yang ingin gue ceritakan, dalam minggu teori, gue ada pelajaran bahasa inggris, biasanya sebelum masuk kelas gue nunggu di kantin sama anak-anak sekelas sampai jam masuk tiba. Kadang gue sering melihat dua ibu2 bule yang suka nongkrong bareng guru yang bernama pak Nengah, gue pikir mereka memang ada hubungan bisnis dalam pekerjaan ato apalah yang berurusan dengan tourism. Ternyata hari ini dalam pelajaran bahasa inggris, salah satu dari mereka sudah ada di dalam kelas dan semuanya kebingungan. Mrs. Stewart namanya, dia seorang volunteer yang suka liburan di Bali, seorang pengajar dalam bidang educational dan memberi training pada guru-guru dalam menghadapi murid yang punya bad behaviour, punya kerinduan untuk berbagi dalam hal English Language untuk orang-orang disini. Ia sangat ingin belajar tentang budaya dan kultur yang setiap kali membuatnya amazed. Saat itu kami diminta untuk memberikan segala macam pertanyaan untuknya supaya kemampuan kami dalam berbahasa akan meningkat. Dan akhirnya ia bercerita banyak tentang hidup, pengalaman, dan negara di mana ia tinggal.

Sekali lagi gue kagum dengan seorang yang punya pemikiran seperti itu. Di akhir pertemuan kami, dia juga memberi motivasi, apapun yang ingin lo lakukan, bayangkanlah dan berusahalah untuk menggapainya, maka itu akan menjadi realita. Dan saat itulah gue menyadari bahwa dunia tetap berjalan, banyak orang yang sedang melakukan apa yang mereka sukai, tujuan dari visi mereka, dan mengejar kepuasan hidup. Waktu ga akan berhenti dan terus berjalan, saat kita ga melakukan apapun, itu adalah suatu pemborosan. Mereka semua baik di Bali, Jakarta, Bandung, Makassar, Manado, Indonesia, Singapura, Malaysia, Perth, Australia, China, America, dan banyak diluar sana melakukan apa yang bisa mereka lakukan dengan hati dan komitmen, itu yang penting.

Jadilah sebuah sponge yang selalu ingin dibentuk, flexible dalam segala situasi, dan menyerap segala pembelajaran yang selalu ada dalam setiap aspek di sekitar kita.