
Saat ingin sejenak melihat cahaya
aku tidak bisa karena dikelilingi oleh tembok beton
Saat ingin berjalan keluar
tetap tidak bisa karena kakiku diberi pemberat
Saat ingin berbicara dan mengungkapkan sesuatu
lagi-lagi tidak bisa, mulutku serasa dijahit dengan rapatnya
Tubuhku seperti tidak bisa kujalankan
tubuhku bukan milikku
Pikiranku dan tubuhku berjalan ke dua arah yang berbeda
Masing-masing punya pikirannya sendiri
seperti terkungkung dalam jeruji besi,
aku ingin mengekspresikan diriku apa adanya pada dunia
tapi diselimuti rasa takut akan penolakan
Itulah keadaanku saat berada di sana
dikendalikan hanya oleh pikiranku semata
dan hampir saja aku terbunuh oleh karenanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar