Senin, 12 Oktober 2009

Penjara


Saat ingin sejenak melihat cahaya

aku tidak bisa karena dikelilingi oleh tembok beton

Saat ingin berjalan keluar

tetap tidak bisa karena kakiku diberi pemberat

Saat ingin berbicara dan mengungkapkan sesuatu

lagi-lagi tidak bisa, mulutku serasa dijahit dengan rapatnya


Tubuhku seperti tidak bisa kujalankan

tubuhku bukan milikku

Pikiranku dan tubuhku berjalan ke dua arah yang berbeda

Masing-masing punya pikirannya sendiri

seperti terkungkung dalam jeruji besi,

aku ingin mengekspresikan diriku apa adanya pada dunia

tapi diselimuti rasa takut akan penolakan


Itulah keadaanku saat berada di sana

dikendalikan hanya oleh pikiranku semata

dan hampir saja aku terbunuh oleh karenanya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar