Jumat, 15 Januari 2010

Kala Trotoar Tak Lagi Milik Sang Pejalan Kaki




Gue lagi sedikit mau memberikan kritik sama fasilitas yang ada di Jakarta, coz gue mengalaminya sendiri waktu kemarin. Jadi kita tahu bahwa minggu ini emang hampir tiap hari hujan gede terus dan setiap gue pulang sekolah mau ga mau ya becek-becekan. Puncaknya terjadi di hari kamis sore, gue nungguin hujan selesai berhenti supaya bisa pulang, tapi saat itu masih gerimis dan kawasan di sekolah gue pun banjir lagi (padahal udah ada kanal). Selama gue menunggu akhirnya gue pun bertemu dengan teman-teman yang sedang mencari tumpangan dan akhirnya gue pun bareng mereka sampai ke jalan raya kalimalang nebeng ma temen gue yang bawa mobil, gue turun disana untuk mencari angkot menuju ke rumah gue. Di sana, gue pun bertemu dengan sodara sepupu gue yang juga nebeng mobil temennya sampai ke dekat jalan raya. Gue pun duluan mendapat angkot jurusan yang cocok, dan langsung naik angkot tersebut.

Di perjalanan yang sangat macet sehabis hujan, gue pun duduk hampir di belakang agak sempit dan ga leluasa. Si abang angkot pun berinisiatif lewat jalan pintas atas usulan bapak bertopi dan berbaju batik, tapi setelah mencoba jalan tersebut ternyata sama macetnya dengan jalan raya yang biasanya dilewati, kami pun kembali memutar arah dan menghabiskan waktu lebih lama lagi di jalan. Lama kelamaan gue mulai mengantuk dan mencoba menutup mata, dan begitu bangun gue hanya bergerak sedikit dari tempat awal gue mulai tidur. Mantap! ternyata memang benar macet parah, apalagi dengan posisi duduk yang ga pas menambah pegel di seluruh badan. Saat angkot sampai ke sudut jalan menuju FC, tiba-tiba aja ban mobilnya kempes dan terpaksa harus ganti ban, dan saat itulah perjalanan halang rintang gue dimulai.

Setelah berlama-lama dan memikirkan perkiraan antara jalan kaki ke rumah atau menunggu si abang benerin ban, gue pun memutuskan untuk jalan kaki ke rumah karena begitu gue lihat di jalan masih belum bergerak sama sekali, dan gue pikir alangkah baiknya jika gue jalan kaki, lebih sehat dan lebih cepat. Tapi saat itu gue lupa kalau jalanan becek pasca hujan dan jauh beneer! Gue start dari angkot yang tadi ditumpangi trus bayar pendaftaran halang rintang dua ribu sama abang angkot lalu memulai perjalanan yang sangat seru(iya ga ya?). Awalnya gue biasa aja lewatin jalan trotoar yang agak becek berbatu dan bertanah basah serta lengket dan berlumpur. Sebisa mungkin gue lewati terus dengan sepatu yang sedikit kendor dan belakangnya gue injek gara-gara tadi habis nyeker. Banyak batu kerikil yang masuk ke dalam sepatu yang bikin kelingking kaki gue berasa ga enak, makin ke depan trotoarnya makin lama makin sempit dan ga terlihat lagi batas yang mana trotoar yang mana jalan. Yang bikin darah gue naik adalah saat banyak motor yang naik ke trotoar supaya bisa nyelip ke depan dan saat itu gue emang jalan lawan arah dengan kendaraan yang lain. Motornya naik begitu saja tanpa sadar kalau banyak orang yang mau lewat dan mereka ga mikir kalau nyatanya para pejalan kaki lah yang mengalah dan menunggu mereka lewat, kalau gak ya resikonya kita tertabrak atau terkena cipratan air.

Gue pun terus mengalah(kayak lagu seventeen) melewati jalan yang ga karuan dan bertempur sengit dengan banyak motor yang hampir nyerempet gue. Kadang gue loncat untuk menghindari genangan air yang sangat luas. Banyak banget tantangan saat gue menuju ke rumah gue, makanya dari awal semua ini seperti halang rintang dan finishnya adalah rumahku tercinta. Yah pada akhirnya gue pun berhasil pulang dengan selamat tanpa kurang sesuatu apapun, hanya dengan sedikit lecet di kaki. Tapi semua itu gak seberapa dengan pengalaman yang gue dapet waktu itu, bahwa di Jakarta pun masih banyak butuh perbaikan akan fasilitasnya, itu semua adalah tugas pemerintah dan kita juga sebagai pengguna jalan untuk lebih menaati peraturan yang ada, bahwa jalan raya untuk kendaraan bermotor dan trotoar untuk para pejalan kaki. Dan masih saja sampai sekarang semua itu disalahgunakan.

Gue cuma ingin bilang bahwa semua yang ada udah baik jika kita semua bisa merawatnya, hanya butuh perbaikan dan penyempurnaan saja, mulai saja dari readers untuk menjaga dan memelihara fasilitas yang ada di sekitar kalian dan taatilah peraturan yang ada, maka semuanya pun akan menjadi lebih baik. Karena satu orang yang melakukan hal baik tersebut akan menular ke orang lain disekitarnya.

So, do what you can do now!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar